Diana Cindy UMSIDA

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Haloooo


  Nama saya Diana Cindy Agustin, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, jurusan Informatika. 

Rangkuman Modul
Praktikum Basis Data

POKOK BAHASAN 1
               BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh mengenai konsep basis data, pemodelan data dan pembuatan diagramE-R yang menjadi pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari system basis data dan Structure Quary Language (SQL), dimana konsep ini nantinya digunakan untuk mempresentasikan sebuah system basis data, diharapkan mahasiswa dapat :
1.     Memahami system basis data dan komponennya.
2.     Membuat desain basis data menggunakan ER_Diagram.
3.     Memahami dan menginlementasikan fitur-fitur yang ada pada ER_Diagram.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
1.     Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
System basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. System basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu system yang mungkin tidak ada hubungan antara satu engan yang alain secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah system yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.     Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar datav tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Model Dta Berbais Obje (Object based data model).
Meruapakan hipunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logic antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity elationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual data model (CDM) Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data erdasarkan suatau presepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yag mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan symbol-simbol grafik tertentu.
2.     Model Data Berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logika antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relation model.
Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logic antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam bentuk tabel-tabel yag terdiri atas sejumlah basis yang menunjukkkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3.      Physical Based Dta Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam bais data. Mode ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.
3.     Bahasa Basis Data
Bahasa yag digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.     DDL (Data Definition Language)  digunakan untuk mendefiisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.      Membentuk basis data, tabel, indeks.
b.     Mengubah struktur table.
c.      Mengahapus basis data, tabel atau indeks.
2.     DML (Dta Manipulation Language)  digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data data yang meliputi :
a.      Menambahkan atau meyisipkan data baru ke basis data
b.     Mengelolah data yang tersimpan dalam bais data (query)
c.      Mengubah dan meghapus data dalam basis data.
3.     DCL (Data Control Language)  digunakan untuk prngaturan hak akses prngguna pada basis data yang meliputi :
a.       Menugaskan model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancangan atau analis system pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direalisasikan antar data di dalamnya.
1.     Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun ats tiga komponen, yaiti entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam system, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan yang terjadi diantara dua entitas.
a.      Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam system. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau halyang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
·        Entitas Reguler
Entitas ini disebut dengan juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·        Entitas dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weal entitas) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas regular).
·        Entitas suoer type atau sub type
Entitas super type merupakan entitas yanga lebih rendah yiatu entitas yag menjadi entitas bagian darai entita lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap

b.      Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam dataase. Attribute berfungsi sebagai penelas pada sebuah entitas. Contoh : mahaiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lagir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·        Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada entitas mahsiswa adalah tahun mausk = 2013
·        Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c.       Kerelsian antar entiatas (Entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan antara 2buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagai berikut :
1.    
Kerelasian jenis suatu ke satu (one to one), kerelasian terjais jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yangberhubunhan hanya memungkinkan terjaid sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.

Gambar 1.1 Relasi satu ke satu
Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
2.     Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalm entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·        Satu ke banyak (one to many)

Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada enttal B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.


Gambar 1.2 Relasi satu ke banyak
·        Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.


Gambar 1.3 Relasi banyak ke Satu
3.     Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas ynag berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.

Gamabr 1.4 Relasi banyak ke banyak
Dimana setiap tupel pada entita A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.
2.     Langkah-langkah Membuat diagram ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap apat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
·        Identifikasikan setiap entitas yag terlibat.
·        Lengkapi masing-masig entitas dengan atribut yag sesuai.
·        Tentukan primary key dari masing-masing entitas.
·        Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya ynag terjadi di antara entitas dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
·        Gambarkan simbil-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan/
·        Cek ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelngkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.

POKOK BAHASAN 2
                STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai structured query language (SQL) yang pembahsannya meliputi definisi dan representasi sql, elemen-elemen pada sql serta penerapan operasi elemen sql pada MySQL. Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.     Menjelaskan definisi dan represntasi SQL
2.     Mengetahui elemen-elemen pada SQL
3.     Memahami fungsi-fungsi dan operator dalam SQL
4.     Mengetahui cara menginstall MySQL pada sistem operasi Windows
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.   SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suau Bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standard Institute) yang digunkan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada system R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe SQL dapat digunakan baik secara berdiri maupun dilekatkan pada bahsa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MuSQL dan Informix.
B.    Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a.      Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kirakira 30 pernyataan. Beberapa pernyatan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
Pernyataan
Keterangan
CREATE
Menciptakan basis data, tabel atau indeks
ALTER
Mengubah struktur tabel
DROP
Menghapus basis data, taebel atau indeks
COMMIT
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data
ROLLBACK
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu intraksi gagal dilaksanakan.
INSERT
Menambahkan sebuah baris tabel
UPDATE
Mengubah nilai pada sebuah baris
SELECt
Memilih baris dan kolom pada tabel
DELETE
Menghapus baris pada tabel
GRANT
Menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna
REVOKE
Membatalkan hak terhadap basis data
Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
a.      Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b.     Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan mengguakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c.      Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.


Gambar 2.1 komponen SQL
b.     Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Database Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
c.      Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :

Tabel 2.2 Tipe Data untuk numerik
Tipe
Keterangan
Range Nilai
TINYINT
Nilai integer yang sangat kecil
Signed : -128 s.d. 127
Unsigned : 0 s.d. 255
SMALLINT
Nilai integer yang kecil
Signed : -32768 s.d. 32767
Unsigned : 0 s.d. 65535
MEDIUMINT
Integer dengan nilai medium
Signed : -8388608 s.d. 8388607
Unsigned : 0 s.d. 16777215
INT
Integer dengan nilai standar
Signed : -2147483648 s.d. 2147483647
Unsigned : 0 s.d. 4294967295
BEGINT
Integer dengan nilai besar
Signed : -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807
Unsigned : 0 s.d. 18446744073709551615
FLOAT
Bilangan desimal dengan single-precission
Minimum ± 1.175494351e-38
Maksimum ± 3.402823466e+38
DOUBLE
Bilangan decimal dengan double-precission
Minimum ± 2.2205738585072014e-308
Maksimum ± 1.7976931348623457e+308
DECIMAL(M,D)
Bilangan float (decimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom N adalah jumlah digit dibelakan koma
Tergantung pada nilai M dan D
Keterangan :
Signed dan Unsigned adalah atribut untuk tipe data numerik
-         Signed : Data yang disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negative dan positif.
-         Unsigned : Digunakan agar data yang dimasukkan bukan data negative (>=0). Tipe data float tidak dapat dinyatakan dengan unsigned.
Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter
Tipe
Keterangan
Ukuran Maksimum
CHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n
1 M byte
VARCHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n.
1 M byte
TINYBLOB
BLOB (Binary Large Object) yang sangat kecil
2^8-1 byte
BLOB
BLOB berukuran kecil
2^16-1 byte
MEDIUMBLOB
BLOB berukuran sedang
2^24-1 byte
LONGBLOB
BLOB berukuran besar
2³²-1 bayte
TINYTEXT
String text yang sangat kecil
2^8-1 byte
TEXT
String text berukuran kecil
2^16-1 byte
MEDIUMTEXT
String text berukuran medium (sedang)
2^24-1 byte
LONGTEXT
String text berukuran besar
2³²-1 byte
ENUM
Enumerasi, kolom dapat diisi dengan atu ember enumerasi
65535 anggota
SET
Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan.
64 anggota himpunan

Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
Tipe
Range
Format
DATE
 “1000-01-01” s.d. “9999-12-31”
“0000-00-00”
TIME
“-832:59:59” s.d. “838:59:59”
“00:00:00”
DATETIME
“1000-01-01 00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59”
“0000-00-00 00:00:00”

d.     Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1.     Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2.     Konstanta bertipe karakter : “Teknik Informatika”
Keterangan :
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan decimal adalah berupa tanda titik.

e.      Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :
Tabel 2.5 Simbol Ekspresi Aritmatika
Symbol
Keterangan
*
Perkalian
/
Pembagian
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
%
Sisa pembagian

f.      Operator Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.
Simbol-simbol yang dapat digunakan papa operator rrelasi :
Tabel 2.6 Simbol Operator Relasi
Simbol
Keterangan
=
Sama dengan
> 
Lebih besar
< 
Lebih kecil
>=
Lebih besar atau sama dengan
<=
Lebih kecil atau sama dengan
<> 
Tidak sama dengan

g.     Operator Logika
Oprator logika ada 3 yaitu OR, AND, dan NOT
Tabel 2.7 Operator Logika
Simbol
Keterangan
NOT atau !
Sebagai negasi atau pembalik nilai
OR atau ||
Atau
AND atau &&
Dan

h.     Operator pembanding
Tabel 2.8 Operator Pembanding
Simbol
Keterangan
IS NOT NULL
Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null)
IS NULL
Apakah sebuah nilai adalah kosong (null)
BETWEEN
Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai
IN
Apakah suatu nilai di dalam pilihan yang ada
NOT IN
Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada
LIKE
Apakah suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu
NOT LIKE
Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu

i.       Aggregate Functions (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah program yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistic standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.
1.     SUM(ekspresi)
2.     Fungsi ini digunkan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel.
3.     AVG(ekspresi).
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilaialam suatu kolom dari suatu tabel atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umunya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.
4.     COUNT(x)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
5.     MAX (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk menerima nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tie data numerik.

6.     MIN (ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.
65 MySQL (My Structured Query Language)
MySQL adalah Relational Database Management System (DBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah license GPL (General Public License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat open source. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language).
Kelebihan MySQL dalam mengelolah data adalah :
·        Kecepatan, MySQL mempunyainkecepatan paling baik dibandingkan RDBMS lainnya.
·        Mudah digunakan, perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relative mudah diingat dan diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai Bahasa standar database.
·        Open source, MySQL sudah menggunakan konsep open source, artinya siapapun dapat ikut dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya dipublikasikan kepada pemakai.
·        Kapabilitas, MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta record, 60.000 tabel dan 50.000.000.000 juta baris.
·        Biaya murah, pemakai dapat mengguakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal selama menikuti konsep open source.
·        Keamanan, MySQL menerapkan system keamanan dan hak akses secara bertingkat, termasuk dekungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
·        Lintas platform, MySQL dapat dijalankan pada beberapa system operasi di antaranya yaitu Linux, Windows, FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris, SCO Open Unix dan IBM’s IAX.
a.     Instalasi MySQL-5.0.22-WIN32 :
1.     Jalankan file setup MySQL, yaitu mysql-5.0.22-win32.exe maka muncul dialog instalasi sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kotak Dialog Instalasi
2.     Pilih tombol Next kemusian muncul kotak dialog seperti dibawah ini :

Gambar 2.3 Kotak dialog setup type
3.     Pilih Cutom, kemusian pilih tombol Next. Kemusian tampil dialogfitur program sebagai berikut :

Gambar 2.4 Kotak dialog Custom setup
4.     Klik tanda silang pada Developer Compenents, kemusian pilih This feature will be installed on local hard drive  sebagai berikut :

Gambar 2.5 Kotak dialog select program installed
5.     Kemudian pilih tombol Change…., pada folder name ubah menjadi c:/mysql sesuai dengan gambar berikut :

Gambar 2.6 Kotak dialog change current destination Folder
6.     Pilih OK, kemusian pilih tombol Next, dan pilih tombol Install, maka proses instalasi dimulai.

Gambar 2.7. kotak dialog Ready to install the Program
7.     Berikutnya muncul dialig account, pilih Skip Sign-Up dan klok tombol Next maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Gambar 2.8 Kotak dialog Account
8.     Klik tombol Finish dan tombol  Next maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Gambar 2.9 Kotak dialog select a configuration type
9.     Pilih Standard Configuration dan klik tombol Next

Gambar 2.10 Standar Configuration
10.  Pilih tombol Next, kemudian muncul gambar berikut ini. Masukkan password yang diinginkan pada kota isian New root password dan Confirm berikut ini untk sekuritas, misalnya umsida. Klik tombol Next.

Gambar 2.11 Kotak dialog security options 
11. Klik tombol Excute sebagai tahap akhir.

Gambar 2.12 Kotak dialog Excute
12. Klik Finish.

Gambar 2.13 Kotak dialog processing Configuration

b.     Melakukan Koneksi ke MySQL :
Cara 1 :
1.     Melalui DOS Prompt, masuk ke direktori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\> cd  xampp\mysql\bin

2.      Setelah itu ketikkan perintah berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\xampp\mysql\bin> mysql –u root

c.      Merubah Prompt MySQL :
Rubahlah nama prompt mysql dengan nama dan nim masing-masing mahasiswa.
Sintax :
MariaDB[(none)]>prompt prakDB/nama(3 nim terakhir);


POKOK BAHASAN 3

DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai data definition language pada SQL, dimana DDL digunakan untuk memanipulasi data dalam basis data. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.     Mahasiswa mampu memahami dan membuat basis data.
2.     Mahasiswa mampu memahami dan membuat tabel dari basis data.
3.     Mahasiswa mampu mengelolah dan memanipulasi basis data dan tabel-tabelnya.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.   Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dari kerangka data dan obyek basis data. Basis juga dikatakan merupakan kelompuk perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Tabel 3.1 Perintah-perintah dalam DDL
Perintah
Keterangan
Create Database
Membuat basis data
Drop Database
Menghapus basis data
Create Table
Membuat tabel
Alter Table
Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel
Drop Table
Menghapus tabel dari basis data
Create Index
Mebuat Index
Drop Index
Menghapus Index

B.    Perintah–perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition Language :
a.     Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung apasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :
prakDB/DianaCindy(205)create database perpustakaan;

b.     Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di MySQL dapat menggunakan perintah :
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data :
prakDB/DianaCindy(205)show databases;

c.      Menghapus Database
Untuk melakukan pengahpusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
                        DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :
prakDB/DianaCindy(205)drop database perpustakaan;

d.     Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus megaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat jembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :
prakDB/DianaCindy(205)use perpustakaan;

e.      Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field TipeData1 ([lebar]),
Field TipeData2 ([lebar]),
Field TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung (nama_tabel). Field merupakan atribut pertama data TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika igin membuat tabel dengan atribut lebih darisatu, maka setelah pendefisinian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).
Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama pengarang :
prakDB/DianaCindy(205)create table pengarang (
       kode_pengarang varchar(5),
  nama_pengarang varchar(5));

Syntax tambahan :
Maka  tabel pengarang telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah :
prakDB/DianaCindy(205)show tables;

Untuk melihat struktur yang telah dibuat (dalam tabel hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)desc pengarang;

f.      Mendefinisikan null / not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field terentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identifikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel;
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
Field3 TipeData3 ([lebar])
);
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)create table pengarang (
        kode_pengarang varchar(5) not null,
        nama_pengarang varchar(35) not null);


a.     Mendefinisikan Nilai Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh system untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel;
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
);
Dimana nilai adalah nilai default dariatribut tersebut.
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)create table buku (
          Kode_buku varchar(5) not null,
          Judul_buku varchar(15) not null,
          harga integer default 0,
          tahun_terbit varchar(5),
          kode_pengarang varchar(5),
          kode_penerbit varchar(5));


b.     Menentukan kunci primer ( Primary Key ) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Kry di dalam database berfungsi sebagai suatu cara unuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain.
Primary Key adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah Syntax membuat primary key untuk Field1
Cara 1 :
CREATE TABLE namatabel
(
Field TipeData1 ([lebar]) NOT FULL PRIMARY KEY,
Field TipeData2 ([lebar])
);
Cara 2 :
CREATE TABLE namatabel
(
Field TipeData1 ([lebar]),
Field TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY(Field1)
);
Cara 3:
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRANT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom) ;
Berikut ini perintah untuk membuat tabel pengarang dengan atribut kode_pengarang tipe datanya varchar(5), nama_pengarang tipe datanya varchar(15) engan mendfinisikan nilai not null dan primary key untuk antribut kode_pengarang :
Contoh 1 :
prakDB/DianaCindy(205)ceeate table pengarang (
Kode_pengarang varchar (5) not null primary key,
Nama_pengarang varchar(15) not null);

Contoh 2 :
prakDB/DianaCindy(205)create table pengarang (
Kode_pengarang varchar (5) not null,
Nama_pengarang varchar(15) not null,
Primary key (kode_pengarang));

Contoh 3:
prakDB/DianaCindy(205)create table pengarang (
     Kode_pengarang varchar (5) not null,
              Nama_pengarang varchar(15) not null);

penambahan primary key :
prakDB/DianaCindy(205)alter table pengarang add constraint pk primary key (kode_pengarang);


c.      Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint ;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatabel1 DROP PRIMARY KEY ;
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :
prakDB/DianaCindy(205)alter table pengarang drop primary key;


d.     Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah definisikan terlebih dahul. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
     (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE
     ON DELETE NO ACTION
)
atau
ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namafield) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
Berikut ini perintah untuk membuat tabel buku beserta kolom-kolomnya :
prakDB/DianaCindy(205)create tabel buku (
Kode_buku varcahar(5) not null primary  key,
               Judul_buku varchar(15) not null,
               harga integer default 0,
               tahun_terbit varchar(5),
               kode_pengarang varchar(5),
               kode_penerbit varchar(5),
          Foreign key(kode_pengarang) references pengarang (kode_pengarang) on update cascade on delete no action);

Atau
prakDB/DianaCindy(205)create table buku (
Kode_buku varchar(5) not null primary key,
               Judul_buku varchar(15) not null,
               harga integer default 0,
               tahun_terbit varchar(5),
               kode_pengarang varchar(5),
               kode_penerbit varchar(5));
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku add constraint fk foreign key (kode_pengarang) references pengarang(kode_pengarang) on update cascade on delete no action;



e.      Menghapus Foreign Key
Foreign key yang sudah dibuat di hapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini perintah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku drop foreign key fk;


f.      Mengubah Struktur Tabel
Tabel yag sudah dibuat dilakukan perubahan strukturnya seperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.
ü Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
        ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya.
Field baru adalah nama atribut yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari atribut yang akan ditambahka. Berikut ini perintah untuk menambah atribut keterangan dengan tipe data varchar(25) ke dalam tabel buku :
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku add keterangan varchar(25);


ü Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
     ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe ;
Dimana :
namatabel adalaha nama table yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah tie data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebaratribut yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan dengan char(20) :
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku modify column keterangan char(20);


ü Mengubah Nama Atribut (Field) pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;
Dimana :
namatabel adalah nama table yang akan diubah nama atributnya, namalamafield adalah atribut yang akan diganti namanya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipedatanya adalah tipe data dari atribut tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama atribut keterangan menjadi ket :
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku change column keterangan ket char(20);


ü Menghapus Atribut (Field)  Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini perintah untuk menghapus atribut ket pada table buku :
prakDB/DianaCindy(205)alter table buku drop ket;


g.     Menghapus Tabel
Table sudah dibuat dapat di hapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Table yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, beriku ini untuk menghapus table dengan nama pengarang :
prakDB/DianaCindy(205)drop table buku;


POKOK BAHASAN 4

DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)

PENDAHULUAN

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai data manipulation language (DML), dimana data pada basis data dapat di kelolah dan dimanipulasi dengan menggunakan perintah insert, select, update dan delete. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.    Mahasiswa mampu memasukkan data ke tabel di MySQL.
2.    Mahasiswa mampu memanipulasi data dalam basis data di MySQL.
3.    Mahasiswa mampu melakukan query dalam basis data di MySQL.

PENYAJIAN (TUTORIAL)

A.    Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DDL) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain: perintah untuk memilih data (query), menyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.

Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
  1. Melakukan pencarian kembali data lama,
  2. Penyisipan data baru ke dalam tabel
  3. Penghapusan data
  4. Pengubahan data
  5. Menampilkan data dengan kreiteria tertentu
  6. Menampilkan data secara terurut.

DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase.
  2. Non Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE).

B.     Perintah DML sebagai berikut :
a.      INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :

INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Cara 2 :
Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :

INSERT INTO namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Berikut ini perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :
Cara 1 :
MariaDB [perpustakaan2]> insert into buku values ('B001','Sistem Basis Data','25000','2004','P001','T001');


Cara 2 :
MariaDB [perpustakaan2]> insert into buku (kode_buku,judul_buku,harga,tahun_terbit,kode_pengarang,kode_penerbit) values ('B002','Sistem Informasi','50000','2003','P001','T001');


Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.

b.      UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut :
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :
MariaDB [perpustakaan2]> update buku set judul_buku=’Basis Data’;


Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data Terpadu’ where kode_buku=’B001’;


c.       SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)      Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel buku:
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku;


2)      Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang ditampilkan adalah kolom kode_buku :
MariaDB [perpustakaan2]> select kode_buku from buku;


3)      Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where kode_buku=’B001’;


Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE  selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada pada tabel pengarang:

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga berkisar dari 25000 hingga 50000 :

MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga>=25000 and harga<=50000;

Atau
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga between 25000 and 50000;

Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama dengan 25000 atau 50000 :

MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga=25000 or harga=50000;

Atau
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga in (25000,50000);

Contoh 3 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom judul_buku tidak sama dengan basis data :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where not judul_buku=’Basis Data Terpadu’;

Atau
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where judul_buku<>’Basis Bata Terpadu’;

Contoh 4 : Isi tabel buku
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku;


perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana diawali dengan karakter ‘B’ :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where judul_buku like ‘B%’;

4)      Memberikan nama lain pada kolom
Syntax : SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul pada tabel pengarang :
Mysql> select judul_buku as judul from buku;

5)      Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax : SELECT namalias.jenis, namalias.harga FROM namatabel namalias;
Berikut ini perintah untuk memberikan alias pada tabel buku :
MariaDB [perpustakaan2]> select j.judul_pengarang, j.harga from buku j;

6)      Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax : SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
Isi tabel pengarang:
MariaDB [perpustakaan2]> select * from pengarang;

Isi tabel buku :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku;

Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel pengarang dan buku :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from pengarang, buku;

7)      Operator comparison ANY dan ALL
a.       Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
           Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ..., Gn, maka kondisi di atas identik dengan :
           (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
Contoh : perintah untuk menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang terkecil:

MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga > ANY  (select kode_pengarang from pengarang);

b.      Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh: perintah untuk menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi:

MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku where harga >= ALL  (select kode_pengarang from pengarang);

8)      Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a.       COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada tabel buku:

MariaDB [perpustakaan2]> select count(kode_buku) from buku;

b.      SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang:

MariaDB [perpustakaan2]> select sum(harga) from buku;

c.       AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung rata-rata dari kolom harga pada tabel pengarang:

MariaDB [perpustakaan2]> select avg(harga) from buku;

d.      MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel.
Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel buku:

MariaDB [perpustakaan2]> select min(harga) from buku;

e.       MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel buku:
MariaDB [perpustakaan2]> select max(harga) from buku;


9)      SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel buku dengan data sebagai berikut :
MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku;

akan ditampilkan hanya kolom tahun_masuk dan digabungkan dengan SUM(jml_buku) yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk pada tabel buku :
MariaDB [perpustakaan2]> select sum(jml_buku) from buku group by tahun_terbit:

Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data hanya kolom tahun_masuk yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk, dimana jumlah buku berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel buku :

MariaDB [perpustakaan2]> select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count(kode_buku) >1;


10)  ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutkan data buku berdasarkan kolom judul :

MariaDB [perpustakaan2]> select *from buku order by judul_buku;

atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menaik)
MariaDB [perpustakaan2]> select *from buku order by judul_buku asc;

atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)
MariaDB [perpustakaan2]> select *from buku order by judul_buku desc;

d.      DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :

DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk menghapus baris pada tabel buku dengan data sebagai berikut :

MariaDB [perpustakaan2]> select * from buku;

Contoh 1 : jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel pengarang :

MariaDB [perpustakaan2]> delete from buku;

Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :

MariaDB [perpustakaan2]> delete from buku where kode_buku=’B001’;

Contoh 3 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘Basis Data Terpadu’ pada kolom judul_buku  pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :

MariaDB [perpustakaan2]> delete from buku where judul_buku=’Basis Data Terp’;



POKOK BAHASAN 5

QUERY DAN VIEW

PENDAHULUAN

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai query dan view dalam basis data. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.      Mengelolah data dengan kriteria tertentu.
2.      Mengelolah data dari beberapa tabel.
3.      Memahami dan membuat View
4.      Dapat Memanggil data melalui View
5.      Merubah definisi View
6.      Insert, Update, dan Delete data melalui View
7.      Menghapus (drop) view

PENYAJIAN (TUTORIAL)

A.    Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.

  1. Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.       Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.
b.      Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM, dengan pemisah koma (,).Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
Contoh : FROM buku, anggota.
c.       Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.

  1. Jenis-jenis join pada query :
a.       Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)> select * from buku cross join pengarang limit 5;


b.      Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :
prakDB/DianaCindy(205)> select * from pengarang join buku on (pengarang.Kode_pengarang=buku.Kode_pengarang);


c.       Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)> SELECT buku.Kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.Kode_pengarang, pengarang.Nama_pengarang FROM buku, pengarang WHERE buku.Kode_pengarang=pengarang.Kode_pengarang;


d.      Operator Self-Join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self-join menggunakan alias.
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)> SELECT a.Kode_buku, b.Judul_buku FROM buku a, buku b WHERE a.harga=’25000’ AND a.harga=’25000’;


e.       Operator Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)> SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang;


Natural Join dibedakan menjadi  2 yaitu :
·         Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
prakDB/DianaCindy(205)> select *from pengarang natural left join buku;

           
·         Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
prakDB/DianaCindy(205)> select *from pengarang natural right join buku;


  1. UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1.      UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbitan 2003 dan 2004 :

Mysql> select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2003’ union > select tahun_terbit,judul from buku where tahun_terbit=’2004’;

Perintah di atas identik dengan :

prakDB/DianaCindy(205)> select tahun_terbit,Judul_buku from buku where tahun_terbit=’2003’ or tahun_terbit =’2004’;

                                                          
Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.

2.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.

3.      EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :

SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

  1. Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
prakDB/DianaCindy(205)> select * from pengarang where Kode_pengarang in (select Kode_pengarang from buku);

atau menggunakan EXISTS
prakDB/DianaCindy(205)> select * from pengarang where exists (select * from buku where pengarang.Kode_pengarang=buku.Kode_pengarang);

Pada contoh di atas :

SELECT kode_pengarang FROM buku

disebut subquery, sedangkan :

SELECT  *  FROM pengarang

berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN :

prakDB/DianaCindy(205)> select * from pengarang where kode_pengarang not in (select kode_pengarang from buku);


atau menggunakan NOT EXISTS

prakDB/DianaCindy(205)> select *from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.Kode_pengarang=buku.Kode_pengarang);


B.     View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.

Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :

CREATE
  [OR REPLACE]
  VIEW view_name [(column_list)]
  AS select_statement

Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.

C.    Penggunaan view
1.      View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel "buku" dan "penerbit" untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama "view_buku". Perintahnya adalah sebagai berikut :

prakDB/DianaCindy(205)> CREATE VIEW view_buku AS SELECT a.Kode_buku, a.Judul_buku, a.tahun_terbit, b.Nama_pengarang FROM buku a JOIN pengarang b ON a.kode_pengarang= b.kode_pengarang;

      
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_buku';

Lihat hasil query view view_buku :

prakDB/DianaCindy(205)> select *from view_buku;


2.      View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, “angota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama "view_peminjaman". Perintahnya adalah sebagai berikut :

prakDB/DianaCindy(205)> CREATE VIEW view_peminjaman
AS
SELECT a.id_peminjaman, b.kode_buku, b.judul_buku,
c.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tanggal_pinjam,
a.tanggal_kembali
FROM peminjaman a, buku b,

anggota c WHERE a.kode_buku= b.kode_buku AND

a.kode_anggota=c.kode_anggota;


       Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_peminjaman';
Lihat hasil query view view_peminjaman :

prakDB/DianaCindy(205)> select *from view_peminjaman;



POKOK BAHASAN 6

DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) / HAK AKSES USER

PENDAHULUAN

Pada pokok bahasa ini akan dibahas mengenai manajemen hak akses user terhadap basis data. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a.    Mengetahui dan memahami hak akses di basis data.
b.    Mengetahui dan memahami pengaturan hak akses user.
c.    Memahami dan menerapkan batasan-batasan hak akses user.

PENYAJIAN (TUTORIAL)

A.  Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.

Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.

B.  Mengatur Hak Akses
Untul MySQL versi 3.22. keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).

1.      Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :

GRANT  jenis_akses (`nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY ”nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]

Atau

GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;

Dimana :
·         Hak_akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengann koma (,).
·         Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
·         Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh :
Misalkan kita sebagai Administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna siska dan edi (sebagai user).

prakDB/DianaCindy(205)> GRANT SELECT ON buku TO nita;


Perintah diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk melakukan proses query pada tabel buku.

Hak akses lebih dari satu :

MariaDB [perpustakaan2]>GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO nita,cindy;


2.      Perintah REVOKE

C.  Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :

MariaDB [perpustakaan2]>GRANT SELECT,UPDATE(kode_buku,judul_buku,tahun_terbit) ON buku TO cindy;


Dari perintah diatas user arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).

D.  Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
MariaDB [perpustakaan2]>GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to nita;

Atau menggunakan
MariaDB [perpustakaan2]> GRANT ALL ON buku to nita;


E.  Hak Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Bebrapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :
prakDB/DianaCindy(205)> grant select, insert, update on buku to 'world';

F.   Pencabutan Hak Akses
1.      Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :

REVOKE hak_akses ON nama_databaseFROM nama_user;
atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;

Contoh :
Admistrator ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :

MariaDB [perpustakaan2]> REVOKE SELECT ON buku FROM nita;

Atau
MariaDB [perpustakaan2]> REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM cindy;


2.      Perintah DELETE
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.



Wassalamu'alaikum Wr.Wb



Komentar

Postingan Populer